..Ada terlalu banyak pelajaran dan hal-hal yang bisa disyukuri dari setiap hal yang terjadi. Buat gue, salah satu cara untuk memaknainya adalah dengan bercerita. Dan, inilah cerita gue...
Senin, 25 April 2011
Tuhan ada di KFC
Pernah baca buku God is in the Loundry room? Ini semacam buku Chicken Soup gitu. Tapi buat ibu-ibu. Ya,ibu-ibu, kalo menurut gw sih. Karena banyakan yang nyuci adalah ibu-ibu. Menceritakan kisah ibu-ibu yang berkeluh kesah ataupun menemukan Tuhan di ruang cuci. Gw juga mau nulis cerita semacam itu pagi ini, tapi bukan di ruang cuci. Melainkan di KFC. Bukan,sekarang gw bukan di KFC kok (Untuk menghindari nasehat dari teman-teman gw yang baik hati :)).
Cara baca CUCI dan KI-EF-SI memiliki pelafalan yang serupa. Bedanya hanyalah di ruang cuci ada lo sama Tuhan aja. Sedangkan di KFC, ada elo dan mas-mas tukang KFC yang tereak,"Selamat pagiiiii. Apa kabarnya? Selamat datang di KFC. Ada yang bisa dibantu?bla..bla..bla..." dengan senyum lebar yang gw rasa dia pun hampir kena selesma mengucapkan itu. Sungguh kalimat sapaan yang membosankan, mengingat tingkat visitasi gw yang kelewat sering di KFC sini...
Gw addicted dengan KFC. Satu-satunya junkfood yang menurut gw paling enak sedunia, meski belum pernah keliling dunia. Paling pol juga ke Salatiga. Ada kali ya seminggu 3x gw ke KFC. Gw rasa, sudah seharusnya dapat award dari KFC. Dan sudah seharusnya sapaan mas-mas di KFC ke gw seperti ini,
"Wah, mas ganteng datang lagi. Masih menu yang sama,mas? CD Agmonnya masih bagus gak?Kalo udah rusak,kami beri yang baru. Berhubung ini kedatangan mas yang ke 997 kali, kami akan memberi anda bonus boleh main perosotan selama 15 menit. Oya, anda juga boleh mengambil piring dan sedotan sesuka anda. Senang melihat anda kembali...."
Tapi ternyata mereka hanya menjalankan tugas mereka saja. Kasian banget gw ndak dikenal. Tapi ya ndak papa. Paling ndak gw gak perlu mengeluarkan banyak kalimat membalas sapaan itu. Gw datang hanya mau menikmati KFC gw, dan menikmati hubungan gw dengan Tuhan...
Mungkin lo berpikir gw aneh,nyari Tuhan kok di KFC? Kenapa gak di Gereja? Kalo aneh, emang gw udah aneh. Jadi lo ndak perlu sewot tentang masalah itu. Ada banyak orang aneh di dunia ini yang hepi dengan dunia mereka sendiri. Bukan kapasitas kita memberi penghakiman atas diri mereka. Dalam kacamata gw, justru aneh menganggap di KFC gak ada Tuhan. Wong di gereja aja banyak setannya kok. Sebab saban pendeta khotbah, mata gw keliling sana sini mencari tulang rusuk gw. Ulah siapa lagi kalo bukan setan? #Sukurin lo,tan.Sapa suruh jadi setan?
Dalam otak gw, gw selalu ingat bahwa ketika marah, jangan mengeluarkan kalimat-kalimat yang akan menyakiti orang. Bukan hanya mereka saja yang akan tersakiti, tapi dirimu pun akan tersakiti pula pada akhirnya. Karena itu, sebisa mungkin gw akan diam dan minggat entah kemana kalo lagi marah. Cara yang cukup efektif buat kesehatan mental gw. Meski gak sehat buat kesehatan tubuh dan dompet. Gimana enggak, kalo udah di ubun-ubun larinya ke KFC. Oh,gejolak jiwa muda memang berbahaya.
Saat menikmati makanan, hanya gw sendiri. Dan gw bisa berpikir tenang. Gw bisa merenungkan apa yang membuat gw marah atau apa yang membuat mood gw jadi gak baik. Gw juga bisa membuat list yang tersusun di otak tentang dimana letak kesalahan yang gw bikin atau letak kesalahan yang orang lakukan sehingga membuat gw marah (juga sehingga membuat gw pergi ke KFC ini!). Setelah menemukan akar permasalahan dan letak kekeliruannya, gw membuat rencana yang akan gw lakukan setelahnya. Sambil menikmati Pepsi,gw tata kembali mood yang hilang itu. Karena bagaimanapun,sisa-sisa hari gw harus dilewatkan dengan hepi. Kalo ndak hepi,masakan gw kudu ke KFC lagi?
Yang gw pelajari adalah,gw bertambah tua. Semakin tua seharusnya keadaan emosi harus lebih matur dan stabil. Meski tetap saja wajar akan muncul situasi-situasi dimana keadaan itu akan membuat gw bisa marah. Hanya saja perbedaannya adalah, kemarahan yang telah didahului kematangan emosi, akan memampukan gw mengelola kemarahan itu dengan baik. Kalo kata orang Sunda, ANGER MANAGEMENT istilahnya. Itu gw dapatkan saat gw di KFC. Lho, dimana letak ketemu Tuhan-nya kalo gitu?
Lo pikir, gw bisa mempunyai pikiran untuk introspeksi diri, memaafkan diri sendiri dan orang yang membuat gw marah serta bersikap tenang saat makan di KFC itu dari mana kalau bukan dari Tuhan? Mengingat orang introvert seperti gw seringkali kewalahan kalau menangani emosi sesuai kekuatan diri sendiri. Pas balik ke kamar, gw tinggal ambil gitar, mengucap syukur, dan berdoa.
Kalau Tuhan ikut makan di KFC bareng gw, gw akan pesenin Molten Cake buatNYA, selain Attack. Tapi DIA lebih suka mendengar gw ngalor ngidul. Jadi, molten cake itu gw juga yang makan sih pada akhirnya...
Tapi yah, gw memang seharusnya mengurangi makan junkfood begituan. Ndak sesuai dengan apa yang telah gw pelajari selama ini. Memang betul Iman tanpa perbuatan adalah kosong. Mengimani bahwa junkfood gak sehat tapi tetap terus-menerus makan itu sama juga gw gak beriman akan ilmu yang gw dapetin...
Itu saja...
"Terima kasiiiiiiiiih.. Kami tunggu kedatangan anda di KFC berikutnya. Sambal ada disebelah kiriiiiii..."
Ya..ya..ya.. Gw juga sambil merem udah apal lagi,mas tempat sambel nya dimana....
Langganan:
Postingan (Atom)